- BAZNAS Bali dan Komunitas Kemanusiaan Bantu Tangani Jenazah Telantar
- Kemenag NTB Luncurkan Wakaf Berbasis QRIS
- Rumah Zakat Ikut Meriahkan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025
- LAZISNU Pati Bantu Korban Puting Beliung
- LAZISNU Sidoarjo Kembali Distribusikan Bantuan Modal UMKM
- Lazismu dan PAS Band Kampanye Berbagi via Gathering Camp
- Lazismu Salurkan Bantuan via Program Save Our School
- Filantropi Energi untuk Musibah Mati Listrik Global
- Solidaritas Umat dan Diplomasi Kemanusiaan BAZNAS dalam Tragedi Gempa Myanmar
- Dai Ambasador Dompet Dhuafa, Dakwah hingga Mancanegara
Enam Negara Afrika Berlatih Zakat dan Sertifikasi Amil ke BAZNAS dan IPB

Keterangan Gambar : Sumber: www.baznas.go.id
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi untuk skema manajer pengumpulan, serta skema manajer pendistribusian dan pendayagunaan bagi para amil zakat dari Afrika Tengah dan Barat.
Pelatihan ini turut difasilitasi oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BAZNAS serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BAZNAS, dengan kurikulum yang telah disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Sebanyak enam negara Afrika mengirimkan perwakilannya dalam program ini, yaitu Nigeria, Sierra Leone, Senegal, Togo, Ghana, dan Benin. Para peserta merupakan tokoh dan pimpinan lembaga zakat terkemuka di negara masing-masing.
Baca Lainnya :
- Dukung Evakuasi Sementara untuk Sebagian Warga Palestina, BAZNAS RI Siap Fasilitasi Perawatan di Ind0
Kegiatan tersebut berlangsung pada 16–26 April 2025 di Bogor, Jawa Barat. Pembukaan kegiatan ini turut hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan M.Si., Wakil Rektor IPB Bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim, Prof. Ernan Rustiadi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Management IPB University, Dr. Irfan Syauqi Beik, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa) Kementerian Agama RI, Waryono, beserta civitas academica IPB University.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, mengatakan, pelatihan ini merupakan bentuk kontribusi Indonesia dalam meningkatkan kapasitas amil zakat di kancah internasional.
"Ini adalah pelatihan sertifikasi berskala internasional. Tidak hanya sebagai ajang transfer pengetahuan, tapi juga transfer keterampilan antarnegara,” ujar Rizaludin, di Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/4/2025).
Menurutnya, Indonesia telah menjadi rujukan global dalam pengelolaan zakat dalam satu dekade terakhir. Pertumbuhan signifikan pada penghimpunan, penyaluran, hingga pemberdayaan mustahik menjadikan sistem zakat Indonesia patut dicontoh negara lain.
“Mereka datang ke Indonesia karena ingin belajar langsung dari pengalaman BAZNAS,” jelasnya.
Rizaludin menyampaikan, dalam pelatihan ini peserta akan difokuskan pada dua skema kompetensi inti, yakni manajerial pengumpulan dan penyaluran zakat.
“Untuk skema pengumpulan, peserta akan belajar tentang strategi pengumpulan, perencanaan, mengelola, mengevaluasi, pelayani donatur, serta strategi peningkatan penghimpunan. Sementara dalam skema penyaluran, mereka akan mendalami bagaimana zakat bisa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar hingga pemberdayaan mustahik agar mandiri,” imbuhnya.
Pelatihan ini, lanjut Rizaludin, juga menjadi bagian dari upaya diplomasi zakat internasional. Ia berharap, peserta dapat mengadopsi model keberhasilan pengelolaan zakat di Indonesia dan menerapkannya di negara masing-masing.
Sementara itu, Wakil Rektor IPB Bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim, Prof. Ernan Rustiadi, menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi strategis dengan BAZNAS.
“Peranan BAZNAS dalam kegiatan ini sangat luar biasa. Kami sudah banyak bekerja sama dan terus belajar satu sama lain. Di IPB, terutama melalui Departemen Ekonomi Syariah, kami memiliki sumber daya yang ahli dan jaringan internasional yang kuat. Dan alhamdulillah dengan berbagai kapasitas yang kami miliki, kami bisa berkontribusi melakukan pelatihan ini,” ujar Ernan.
Lebih lanjut, Ernan menyampaikan harapannya agar pelatihan ini menjadi program rutin yang membawa manfaat berkelanjutan.
“Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi agenda rutin, tapi bukan sekadar rutinitas, melainkan program yang terus berkembang,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa) Kementerian Agama RI, Waryono, yang turut hadir, mengatakan, kegiatan ini menjadi ajang transfer pengetahuan sekaligus transfer keterampilan.
"Semoga dengan adanya pelatihan ini para peserta dapat memperoleh sertifikasi amil yang menunjukkan kompetensinya seorang seorang amil yang kompeten," ujarnya.
Salah satu peserta pelatihan, Chairman AZAWON, Muhammad Lawal Maidoki, menyatakan rasa kagumnya atas sistem pengelolaan zakat di Indonesia. Ia menyebut, BAZNAS sebagai model institusi pengelola zakat yang profesional dan patut dijadikan rujukan internasional.
"Kami saat ini berada di Indonesia untuk mengikuti pelatihan dan mempelajari praktik terbaik dalam pengelolaan zakat, baik dari aspek penghimpunan, pendistribusian, maupun manajemen zakat secara menyeluruh," ucap Lawal Maidoki.
"Kami sangat terinspirasi oleh BAZNAS, terutama dalam sistem penghimpunan dan pendistribusian zakat yang dijalankan secara profesional dan terstruktur. Karena itu, selama bertahun-tahun kami telah menjalin hubungan yang erat dengan BAZNAS. Kini, kehadiran IPB semakin memperkuat kerja sama ini melalui pelatihan berbagai model penghimpunan dan pendistribusian zakat," lanjutnya.
Ia berharap, kehadirannya di sini dapat menyerap banyak ilmu dari pelatihan ini, lalu mengimplementasikannya secara langsung di negara bagiannya masing-masing di Nigeria, maupun di berbagai negara lain di kawasan Afrika Barat.
Kontributor: Pudji Mardiriani
Editor: Marie Muhammad Wildan
Sumber: www.baznas.go.id