- Perkuat Usaha Mustahik, BAZNAS Dukung Cici Lewat Bantuan Freezer untuk Gerai Z-Chicken
- Inovasi Petani Mustahik di Teluknaga: Bukti Peran Strategis BAZNAS dalam Pemberdayaan Umat
- Kurban, Ibadah yang Dianjurkan di Bulan Zulhijah
- Sejarah dan Tujuan Ibadah Kurban Menurut Sejarah Islam
- Bantuan BAZNAS Ubah Nuraena Jadi Mustahik Saudagar Ayam Krispi
- BAZNAS Bali dan Komunitas Kemanusiaan Bantu Tangani Jenazah Telantar
- Kemenag NTB Luncurkan Wakaf Berbasis QRIS
- Rumah Zakat Ikut Meriahkan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025
- LAZISNU Pati Bantu Korban Puting Beliung
- LAZISNU Sidoarjo Kembali Distribusikan Bantuan Modal UMKM
Kripto Bakal Dipakai untuk Zakat, Platform Asal Dubai Ini Kenalkan Konsep Crypto Zakat di Indonesia

Aset kripto tak lama lagi akan memungkinkan untuk digunakan sebagai objek zakat. Hal itu seperti terobosan yang digagas oleh platform aset kripto berbasis syariah, Fasset, yang siap memperkenalkan program Crypto Zakat pada tahun 2025. Pasalnya, aset kripto yang kian populer saat ini telah menjadi sebuah harta perniagaan yang bernilai, serta serata dengan mata uang hingga emas.
Menukil
dari Antara, CEO Fasset Mohammad Raafi Hossain menyatakan pihaknya saat ini
menjajaki kemitraan dengan salah satu lembaga amil zakat di Indonesia untuk
mewujudkan rencana tersebut. "Meski begitu, kami tetap harus memastikan
bahwa semua langkah ini sesuai dengan regulasi di Indonesia," kata CEO
Fasset di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Perusahaan kripto yang berbasis di Dubai Uni Emirat Arab itu
menyatakan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan pasar aset kripto di
Indonesia yang kini kian berkembang masif. Sebagai platform pertukaran aset
kripto yang berkomitmen pada prinsip syariah, Fasset siap memperkuat
eksistensinya di Indonesia dengan membawa pendekatan yang berbeda.
Baca Lainnya :
- Malaysia Negara Pertama di Dunia yang Izinkan Zakat Pakai Kripto0
- Konjen RI untuk Turkiye Tunaikan Zakat Melalui Lazismu0
- BAZNAS, Kemlu RI, MUI, dan LSM Targetkan Penggalangan Dana Rp3,2 Triliun untuk Palestina0
"Tidak hanya karena perkembangan pasar aset kriptonya
yang pesat, kami menargetkan Indonesia menjadi fokus utama, karena Indonesia
juga merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan
geliat pasar investasi Syariah yang terus berkembang pesat," katanya lagi.
Berdasarkan laporan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi (Bappebti), nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp556,53
triliun sepanjang Januari sampai November 2024. Nilai tersebut meningkat 356,16
persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp122 triliun.
Jumlah pelanggan aset kripto hingga November 2024 mencapai 22,1 juta pelanggan.
Raafi menyatakan Fasset tidak hanya berfokus pada layanan
investasi aset kripto berbasis syariah, tetapi juga pada edukasi masyarakat
mengenai teknologi blockchain dan manfaatnya.
Sebagai bagian dari komitmen ini, katanya lagi, perusahaan
berencana untuk terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk
pemerintah, komunitas, dan lembaga keuangan, guna mendorong ekosistem aset
kripto yang sehat dan transparan di Indonesia.
Kontributor: Fatea
Sumber: https://www.tvonenews.com