- Baznas Lombok Timur Apresiasi Para Muzaki
- Sultan Deli XIV Jadi Duta Zakat dan Wakaf
- Korporasi Pro Israel Tebar Pesona CSR untuk Palestina
- Bela Palestina Bergemuruh di Negara NATO
- Bank Aceh Berzakat ke Baitul Mal Abdya Rp 500 Juta
- Potensi Zakat Kaltim Rp6 T, Baru Terhimpun Rp20 M
- Potensi Zakat Profesi ASN Lumajang Rp10 M per Tahun
- UIN Datokarama Manfaatkan Zakat untuk Beasiswa Cemerlang
- Indahnya Sabar
- Baznas Salurkan Program Z-Auto di Kulonprogo
BWI Ajak Masyarakat Jaga Hutan
Sumber: https://www.bwi.go.id/

Keterangan Gambar : Foto: https://www.bwi.go.id/
Ribuan orang berkumpul di acara Funwalk Blissful Maulid Kemenag RI pada hari Minggu, 21 September 2025. Di antara keramaian itu, Badan Wakaf Indonesia (BWI) hadir dengan cara yang berbeda. Mereka tidak hanya ikut jalan santai, tapi juga membawa pesan penting lewat Kampanye Wakaf Hutan BWI. Tujuannya sederhana: mengajak masyarakat peduli lingkungan dengan cara yang mudah.
BWI membuktikan bahwa bicara soal isu lingkungan tidak harus rumit. Dengan tema “Jaga Nafas Kehidupan dengan Wakaf Hutan”, mereka mengubah acara jalan santai ini menjadi momen untuk berbagi ide baik tentang masa depan bumi kita.
Pesan Penting
Baca Lainnya :
- BWI NTB Siap Gali Potensi Wakaf0
- INU Tasik dan BWI Kembangkan Wakaf Lebih Produktif0
- Ketua CSED INDEF: Wakaf Gerakkan Sektor Riil0
- BAZNAS dan Badilag Bersinergi Optimalkan Dana ZIS-DSKL0
- BAZNAS Buka Opsi Kerja sama dengan Malaysia Optimasi Dana Sosial Keagamaan Lainnya0
Bagaimana cara BWI menarik perhatian? Bukan dengan spanduk besar atau pidato panjang. Mereka menggunakan poster-poster dengan kalimat kreatif yang membuat orang berhenti untuk membaca. Pesan yang mereka sampaikan terasa dekat dan kadang sedikit jenaka.
Misal, ada poster bertuliskan, “Mau Hidup Nyaman Tapi Mager Jaga Hutan?”. Pesan ini memakai bahasa santai yang mudah dimengerti banyak orang. Ada juga pesan lain yang lebih mendalam: “Wakaf Hutan: Manfaatnya Tak Sekarang, Tapi Aksinya Harus Dimulai dari Sekarang.” Kalimat ini dengan jelas menerangkan bahwa wakaf adalah investasi kebaikan untuk masa depan.
Pendekatan ini berhasil. Banyak peserta yang tadinya hanya fokus jalan santai, menjadi tertarik dan mulai bertanya tentang program tersebut. BWI berhasil membuka percakapan penting dengan cara yang menyenangkan.
Wakaf Hutan
Sekretaris BWI, KH Anas Nasikhin, Msi, menjelaskan ide di balik Kampanye Wakaf Hutan BWI. Menurutnya, wakaf harus bisa menjawab kebutuhan zaman, termasuk soal lingkungan. Wakaf tidak hanya untuk membangun masjid, tapi juga bisa untuk menjaga alam.
“Kami ingin menunjukkan bahwa menjaga lingkungan bisa menjadi bagian dari ibadah wakaf,” kata KH Anas Nasikhin. Ia menjelaskan mekanismenya secara sederhana. Dana wakaf yang terkumpul tidak didiamkan. Dana itu akan dipakai untuk membeli lahan, menanam pohon, dan merawatnya agar tumbuh menjadi hutan yang subur.
“Setiap pohon yang tumbuh dari wakaf adalah sumber oksigen untuk generasi mendatang,” tambahnya. Artinya, manfaat dari wakaf ini akan terus mengalir, memberikan udara bersih bagi anak cucu kita. Ini adalah cara beramal yang dampaknya sangat luas dan jangka panjang.
Upaya BWI ini mendapat sambutan yang baik dari para peserta Funwalk. Banyak yang penasaran dan ingin tahu lebih banyak. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sebenarnya peduli terhadap lingkungan, asalkan diberi cara yang jelas dan mudah untuk berkontribusi.
Kehadiran BWI di acara Kemenag ini menjadi langkah awal yang sangat positif. Mereka berhasil menanamkan ide bahwa setiap orang bisa berperan dalam menjaga kelestarian alam. Melalui Kampanye Wakaf Hutan BWI, sebuah ajakan baik telah disebarkan.
Kini, BWI berharap semakin banyak orang yang sadar dan ikut serta. Karena menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama, dan wakaf hutan menawarkan salah satu cara terbaik untuk melakukannya.
