- Baznas Lombok Timur Apresiasi Para Muzaki
- Sultan Deli XIV Jadi Duta Zakat dan Wakaf
- Korporasi Pro Israel Tebar Pesona CSR untuk Palestina
- Bela Palestina Bergemuruh di Negara NATO
- Bank Aceh Berzakat ke Baitul Mal Abdya Rp 500 Juta
- Potensi Zakat Kaltim Rp6 T, Baru Terhimpun Rp20 M
- Potensi Zakat Profesi ASN Lumajang Rp10 M per Tahun
- UIN Datokarama Manfaatkan Zakat untuk Beasiswa Cemerlang
- Indahnya Sabar
- Baznas Salurkan Program Z-Auto di Kulonprogo
INU Tasik dan BWI Kembangkan Wakaf Lebih Produktif
Sumber: https://www.bwi.go.id/

Keterangan Gambar : Foto: Dok. https://www.bwi.go.id/
Institut Nahdlatul Ulama (INU) Tasikmalaya secara resmi menjajaki kerja sama strategis dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI). Langkah ini diambil untuk mengelola dan mengembangkan aset wakaf yang dimiliki kampus agar lebih produktif dan modern. Penjajakan kolaborasi ini dilakukan melalui pertemuan daring pada Selasa (23/9/2025).
Pertemuan ini dihadiri oleh Rektor INU Dr. H. Pepep Puad Muslim, M.Si beserta jajarannya, perwakilan dari BWI Pusat, serta perwakilan BWI Kota Tasikmalaya. Fokus utama dari Kerjasama Wakaf INU-BWI ini adalah pada pengembangan wakaf uang dan wakaf melalui uang.
Sentuhan Modern
Baca Lainnya :
- Ketua CSED INDEF: Wakaf Gerakkan Sektor Riil0
- BAZNAS dan Badilag Bersinergi Optimalkan Dana ZIS-DSKL0
- BAZNAS Buka Opsi Kerja sama dengan Malaysia Optimasi Dana Sosial Keagamaan Lainnya0
- Pemerintah dan Ormas Kaji Integrasi Pajak, Zakat, dan Wakaf untuk Kesejahteraan Umat0
- Wujudkan Wakaf Sumur, LAZISMU Tanda Tangani Kerja Sama dengan Rowahil Sudan0
Dalam kesempatan tersebut, Rektor INU, Dr. H. Pepep Puad Muslim, M.Si, mengungkapkan bahwa potensi wakaf di lingkungan kampusnya cukup besar. Salah satunya, INU telah menerima amanah wakaf berupa tanah seluas satu hektar.
“INU memperoleh wakaf tanah seluas satu hektar yang diamanahkan wakif untuk membangun Kampus, Pesantren dan Masjid,” ujarnya. “Namun, potensi tersebut masih perlu dimaksimalkan agar dapat menghimpun dukungan lebih luas dari masyarakat,” jelas Pepep.
Solusi Digital
Menjawab tantangan tersebut, BWI menawarkan solusi pengelolaan wakaf yang sesuai dengan perkembangan zaman. Anggota BWI Pusat, Shalahudin Ahmad, menjelaskan bahwa strategi penghimpunan wakaf harus beradaptasi dengan teknologi.
“Saat ini calon wakif hampir semuanya memiliki handphone, maka dalam melakukan penggalangan wakaf juga harus mengikuti perkembangan zaman,” ungkap Shalahudin.
Untuk itu, BWI telah meluncurkan platform satuwakaf.id, sebuah platform crowdfunding yang dirancang khusus untuk wakaf. Platform ini dapat memfasilitasi kampanye wakaf, baik dalam bentuk wakaf uang maupun wakaf melalui uang. Kehadirannya bertujuan untuk memudahkan lembaga seperti INU dalam menghimpun dana wakaf dari masyarakat secara transparan dan akuntabel.
Visi Kota Wakaf
Kolaborasi ini juga sejalan dengan visi yang diusung oleh BWI tingkat daerah. Perwakilan BWI Kota Tasikmalaya, H. Ahmad Zaki, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki target untuk menjadikan Tasikmalaya sebagai Kota Wakaf.
“Target utama Kota Tasikmalaya sebagai Kota Wakaf paling tidak mencakup tiga hal: inkubasi wakaf produktif, Rumah Sakit Wakaf dan Wakaf Perguruan Tinggi,” paparnya. Menurut Zaki, INU sebagai institusi pendidikan tinggi sangat sesuai dengan karakter salah satu pilar tersebut. “INU dapat menjadi salah satu prioritas utama yang didorong BWI Kota Tasikmalaya,” tegasnya.
Diskusi yang berlangsung hangat tersebut mengerucut pada satu kesepakatan. Kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti penjajakan ini ke dalam bentuk perjanjian kerja sama (PKS) yang resmi.
Langkah ini dianggap penting agar kolaborasi yang terjalin memiliki landasan hukum yang kuat serta batasan teknis yang jelas. Dengan adanya Kerjasama Wakaf INU-BWI yang formal, diharapkan cita-cita INU untuk memiliki aset wakaf yang produktif dapat segera terwujud melalui sinergi dan dukungan berbagai pihak.
