Merajut Harapan dalam Tenunan, Sentuhan BAZNAS untuk Pemberdayaan Mustahik di Nusa Tenggara Timur
Merajut Harapan dalam Tenunan, Sentuhan BAZNAS untuk Pemberdayaan Mustahik di Nusa Tenggara Timur

By Raeihan 25 Mei 2025, 14:40:23 WIB Mustahik
Merajut Harapan dalam Tenunan, Sentuhan BAZNAS untuk Pemberdayaan Mustahik di Nusa Tenggara Timur

Keterangan Gambar : Merajut Harapan dalam Tenunan, Sentuhan BAZNAS untuk Pemberdayaan Mustahik di Nusa Tenggara Timur (Dok. BAZNAS)


Di balik motif tenun yang penuh warna dan makna, tersimpan kisah perjuangan dan pemberdayaan yang menyentuh hati. Di Kelurahan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, sekelompok ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok tenun Kema Sama tengah menorehkan sejarah baru. Mereka bukan sekadar pengrajin, melainkan pejuang ekonomi keluarga dan pelestari warisan budaya yang telah diwariskan turun-temurun. Dengan penuh kesabaran dan cinta, mereka menenun bukan hanya kain, melainkan harapan akan kehidupan yang lebih baik dan bermartabat.

Melalui tenunan, para ibu ini menunjukkan bahwa pekerjaan tradisional tidak berarti ketinggalan zaman. Justru di dalam setiap helai benang yang disusun rapi itu, terdapat semangat untuk bangkit dan berdaya. Namun, perjuangan mereka tidaklah mudah. Keterbatasan alat, modal, dan akses pasar menjadi tantangan nyata yang menghambat produktivitas dan pengembangan usaha mereka. Di sinilah kehadiran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi angin segar yang membawa perubahan nyata. Melalui program pemberdayaan ekonomi mustahik, BAZNAS hadir memberikan pendampingan, pelatihan, hingga bantuan modal usaha agar para ibu penenun bisa berkembang dan lebih mandiri secara ekonomi.

BAZNAS memandang para mustahik bukan hanya sebagai penerima bantuan, melainkan sebagai subjek yang mampu tumbuh menjadi muzaki di masa depan. Hal ini sejalan dengan prinsip Islam yang mengajarkan pentingnya bekerja, berkarya, dan tidak bergantung. Melalui pendekatan yang humanis dan berkelanjutan, BAZNAS Nusa Tenggara Timur memberikan pelatihan manajemen usaha mikro, desain motif tenun yang mengikuti tren pasar, serta memperluas jaringan pemasaran melalui kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta. Hasilnya mulai terlihat: produksi meningkat, kualitas tenun semakin baik, dan pendapatan ibu-ibu penenun mengalami peningkatan signifikan. Tak hanya itu, mereka kini mampu menyekolahkan anak-anak hingga jenjang yang lebih tinggi dan bahkan menginspirasi remaja putri di kampung mereka untuk belajar menenun sejak dini.

Baca Lainnya :

Kisah ibu-ibu Roworena Barat adalah bukti nyata bagaimana zakat, infak, dan sedekah yang dihimpun oleh BAZNAS dapat menjadi solusi atas persoalan sosial-ekonomi umat. Dalam Islam, harta yang kita miliki bukan sepenuhnya milik pribadi, melainkan ada hak orang lain di dalamnya. Dengan menyalurkan zakat melalui lembaga resmi seperti BAZNAS, maka dana umat bisa dikelola dengan amanah, transparan, dan tepat sasaran. Dari mustahik untuk mustahik, inilah ekosistem kebaikan yang terus diperkuat. Program pemberdayaan seperti yang dialami kelompok Kema Sama menjadi cermin betapa kekuatan zakat bukan hanya meringankan beban, tetapi mengangkat derajat dan martabat manusia. Semoga sentuhan kasih ini terus menular ke penjuru negeri, dan menjadikan BAZNAS sebagai garda terdepan dalam menyejahterakan umat melalui jalan yang diridhai Allah SWT.


Kontributor: Raeihan Ramadhan

Editor: NOV

Sumber: www.baznas.go.id





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment