- Baznas Lombok Timur Apresiasi Para Muzaki
- Sultan Deli XIV Jadi Duta Zakat dan Wakaf
- Korporasi Pro Israel Tebar Pesona CSR untuk Palestina
- Bela Palestina Bergemuruh di Negara NATO
- Bank Aceh Berzakat ke Baitul Mal Abdya Rp 500 Juta
- Potensi Zakat Kaltim Rp6 T, Baru Terhimpun Rp20 M
- Potensi Zakat Profesi ASN Lumajang Rp10 M per Tahun
- UIN Datokarama Manfaatkan Zakat untuk Beasiswa Cemerlang
- Indahnya Sabar
- Baznas Salurkan Program Z-Auto di Kulonprogo
IZI Ringankan Biaya Pengobatan Ghaitsa, Pejuang Kecil Down Syndrome

Keterangan Gambar : dok: Izi.or.id
Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) kembali menyalurkan bantuan kesehatan kepada keluarga dhuafa. Pada kesempatan kali ini, bantuan diberikan kepada Ghaitsa Camila (3), putri bungsu dari pasangan Sarip Hidayat (53) dan Nopi Sufiati (46) yang tinggal di hunian kontrakan sederhana di Jakarta.
Sejak lahir, Ghaitsa didiagnosa mengidap Down Syndrome dan memiliki riwayat penyakit penyerta yang cukup kompleks. Berat badannya sulit naik, bahkan sejak bayi hanya bertambah sekitar 1 ons per bulan. Setelah beberapa kali dirujuk dari puskesmas hingga ke RS Persahabatan, akhirnya Ghaitsa menjalani pengobatan lanjutan di RSCM. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya cairan pada jantungnya. Hingga kini, ia rutin menjalani kontrol dan terapi hingga 4 kali dalam seminggu, terdiri dari dua kali kontrol poli dan dua kali terapi.
Selain itu, Ghaitsa membutuhkan beberapa penunjang pengobatan, di antaranya tes genetik/kromosom seharga Rp1,7 juta, vaksin PCV pneumonia Rp1,4 juta, serta stroller baru karena stroller lama yang biasa digunakan sudah rusak dan tidak layak pakai. Stroller ini sangat penting untuk membantu mobilitasnya saat berobat karena kondisi kakinya membutuhkan posisi khusus.
Baca Lainnya :
- WIZ Parigi Santuni Nadzjwa, Penderita Leukemia0
- DT Peduli Safari Dakwah di Jawa Timur0
- BKPRMI dan DT Peduli Ajak Yatim Wisata Bahagia0
- Laznas WIZ Salurkan Mushaf Al-Quran dan Buku Iqra0
- Rumah Yatim Bantu Biaya Hidup Lansia Prasejahtera di Garut0
Di sisi lain, kondisi ekonomi keluarga terbilang sangat terbatas. Sarip bekerja sebagai optik keliling dengan penghasilan yang tidak menentu, bila ada yang pesan sarip mendapkatkan keuntungan sekitar Rp100–300 ribu. Dari penghasilan tersebut, ia harus mengatur kebutuhan keluarga sehari-hari, sementara Nopi fokus sebagai ibu rumah tangga yang mendampingi perawatan Ghaitsa.
Dalam keterbatasan yang dialami, IZI menyalurkan bantuan kesehatan sebesar Rp1.000.000 untuk meringankan biaya pengobatan Ghaitsa. Bantuan ini diharapkan dapat membantu keluarga kecil ini dalam memenuhi kebutuhan terapi dan pengobatan sang buah hati tercinta.
Kontribusi: Khesya Putri Pratama Dhavira
Editor: MAS
Sumber: Izi.or.id
