- Baznas Lombok Timur Apresiasi Para Muzaki
- Sultan Deli XIV Jadi Duta Zakat dan Wakaf
- Korporasi Pro Israel Tebar Pesona CSR untuk Palestina
- Bela Palestina Bergemuruh di Negara NATO
- Bank Aceh Berzakat ke Baitul Mal Abdya Rp 500 Juta
- Potensi Zakat Kaltim Rp6 T, Baru Terhimpun Rp20 M
- Potensi Zakat Profesi ASN Lumajang Rp10 M per Tahun
- UIN Datokarama Manfaatkan Zakat untuk Beasiswa Cemerlang
- Indahnya Sabar
- Baznas Salurkan Program Z-Auto di Kulonprogo
Potensi Zakat Kaltim Rp6 T, Baru Terhimpun Rp20 M
https://www.beritasatu.com/

Keterangan Gambar : Foto: Dok. https://www.beritasatu.com/
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kalimantan Timur (Kaltim), Ahmad Nabhan, menyampaikan bahwa potensi zakat di Kaltim sesungguhnya mencapai Rp6 triliun per tahun. Namun, hingga saat ini realisasi pengumpulan zakat baru sekitar Rp20 miliar, sebagian besar berasal dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) serta beberapa muzakki non-ASN.
“Kalau semua sektor, baik tambang, sawit, maupun perkebunan bisa terkelola, potensi zakat di Kaltim bisa sampai Rp6 triliun. Saat ini kita baru bergerak di ASN, dan itu pun belum maksimal,” sebut Ahmad Nabhan saat diwawancarai usai pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Gedung E, Samarinda, (23/09/2025).
Menurutnya, zakat yang terkumpul selama ini telah disalurkan untuk berbagai program sosial. Baru-baru ini Baznas menyalurkan santunan kepada 500 anak yatim di Islamic Center. Masing-masing anak menerima Rp1,23 juta, terdiri dari tabungan Rp1 juta serta bingkisan berupa pakaian dan kebutuhan lainnya. Total dana yang tersalurkan dalam kegiatan tersebut mencapai Rp615 juta.
Baca Lainnya :
- Potensi Zakat Profesi ASN Lumajang Rp10 M per Tahun0
- Baznas Salurkan Program Z-Auto di Kulonprogo 0
- Mobil Operasional BTB Sulsel Siap Digunakan0
- BMA Bantu Sanitasi Rp 2,3 M untuk 260 Keluarga Miskin0
- Muramsari, Kampung Zakat Pertama di Merauke0
Selain itu, Baznas Kaltim juga melaksanakan operasi bibir sumbing bagi 58 orang, termasuk enam pasien non-Muslim yang biayanya diambil dari dana infak, sedekah, maupun CSR. “Dana zakat memang khusus untuk delapan asnaf, sementara untuk yang di luar itu kita gunakan dari infak, sedekah, atau CSR. Prinsipnya, semua untuk kemanusiaan,” jelasnya.
Ahmad Nabhan menambahkan, dukungan dari pemerintah daerah dan DPRD sangat penting untuk mengoptimalkan penghimpunan zakat. Ia mencontohkan, di Nusa Tenggara Barat (NTB), zakat ASN bisa terkumpul hingga Rp8 miliar, sementara di Kaltim baru sekitar Rp5 miliar. “Kalau semua ASN di Kaltim benar-benar tergerak, InsyaAllah bisa mencapai Rp10 miliar hanya dari ASN saja,” ujarnya.
Selain zakat, Baznas juga mengelola dana CSR dari perusahaan. Salah satunya, CSR dari PT Ansam senilai Rp2 miliar yang digunakan untuk pembangunan sumur dalam bagi 83 kepala keluarga di Batuah, Kutai Kartanegara. Program lain yang dijalankan termasuk pembangunan rumah sehat di Berau.
“Harapan kami, semakin banyak zakat, infak, sedekah, dan CSR yang dikelola, semakin luas pula manfaat yang bisa dirasakan masyarakat, termasuk mendukung program kesehatan gratis dari pemerintah provinsi,” tutup Ahmad Nabhan.
