- Baznas Lombok Timur Apresiasi Para Muzaki
- Sultan Deli XIV Jadi Duta Zakat dan Wakaf
- Korporasi Pro Israel Tebar Pesona CSR untuk Palestina
- Bela Palestina Bergemuruh di Negara NATO
- Bank Aceh Berzakat ke Baitul Mal Abdya Rp 500 Juta
- Potensi Zakat Kaltim Rp6 T, Baru Terhimpun Rp20 M
- Potensi Zakat Profesi ASN Lumajang Rp10 M per Tahun
- UIN Datokarama Manfaatkan Zakat untuk Beasiswa Cemerlang
- Indahnya Sabar
- Baznas Salurkan Program Z-Auto di Kulonprogo
Agar Produktif dan Melek Teknologi, Pemerintah Hadirkan Program Sekolah Lansia

Keterangan Gambar : Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji. Istimewa.
Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) menggelar program bertajuk Sekolah Lansia Online Pintar. Kehadiran sekolah lansia berbasis hybrid ini bertujuan mengajarkan para kelompok lanjut usia (lansia) melek teknologi, aktif secara sosial, dan tetap produktif."Jadi, mereka bisa kirim-kirim pesan lewat online," ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji dalam keterangannya, Sabtu, 15 Februari 2025.
Baca Lainnya :
- Zakat di Era Digital: Modernisasi Ibadah Sosial yang Relevan dan Adaptif0
- Kemenag NTB Luncurkan Wakaf Berbasis QRIS0
- BAZNAS Dorong Optimalisasi Teknologi dalam Pengelolaan Zakat0
Berdasarkan data yang ada, saat ini jumlah lansia di Indonesia sekitar 25 juta orang atau setara 11,7 persen dari total jumlah penduduk. Menurut Wihaji, peningkatan jumlah lansia dapat memberikan keuntungan jika dikaitkan dengan bonus demografi.
"Ageing Population Indonesia dapat dideskripsikan suatu keadaan ketika proporsi dari penduduk yang berusia tua semakin banyak, namun masih produktif dan masih memberikan sumbangan bagi perekonomian negara," jelasnya.
Wihaji mengatakan lansia tidak luput dari gangguan kesehatan mental. Penyebabnya karena seringkali merasakan kesendirian atau kekosongan. Misalnya, karena anak-anak sudah tidak bersama lagi, sehingga akan membuat lansia merasa tidak diperhatikan.
Guna menghindari kesepian, kata dia, sangat penting bagi lansia memiliki teman, terutama keluarga dan lingkungan. Ini agar lansia bisa mencurahkan pikirannya dan memiliki kegiatan yang bervariasi.
"Kita semua hidup hanya sekali, tetapi jangan menua tanpa arti," ungkapnya.
Program bertajuk Gebyar Sekolah Lansia Online Pintar ini resmi dibuka pada Kamis, 13 Februari 2025. Kegiatan digelar di 65 kelurahan wilayah Jakarta Timur, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Pemkot Jakarta Timur, dan Universitas Respati Indonesia. Acara ini dihadiri 1.625 'mahasiswa' lansia, dengan 250 orang hadir langsung di Kantor Wali Kota Jakarta Timur.
Selain program pendidikan, ada juga layanan screening kesehatan bagi lansia. Ini menjadi bagian dari program Lansia Berdaya dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Melalui program ini, kata Wihaji, lansia diharapkan tetap berdaya, berkontribusi bagi masyarakat, serta mendukung pembangunan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.
Kontributor: Khesya Putri Pratama Dhavira
Editor: MAS
Sumber: Metrotvnews.com
