Udara Jakarta pada pagi 17 Agustus 2025 terasa lebih panas dari biasanya. Di lapangan kampus, para mahasiswa berdiri tegak mengikuti upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80. Musik orkestra “Indonesia Raya” . . .
Arga menatap layar laptopnya yang penuh dengan kode program, sementara Nayla sibuk membuka grafik pertumbuhan startup digital di tablet. Mereka duduk berdampingan di ruang laboratorium kampus, tempat eksperimen . . .
Langit Papua sore itu berwarna oranye keemasan. Farhan dan Sinta, dua mahasiswa KKN dari Jawa, baru saja pulang dari ladang pendampingan warga ketika langkah mereka terhenti. Dari arah hutan, tampak sekelompok orang . . .
Di sebuah kantor kecil di Jakarta, ada seorang pegawai bernama Andi. Andi terkenal paling hemat sedunia — kalau ada lomba, dia pasti juara. Setiap hari, dia selalu bawa bekal nasi bungkus dari warung dekat rumahnya, . . .
Hujan rintik turun sore itu, membasahi genteng rumah tua tempat Fira duduk termenung. Usianya baru dua puluh tiga tahun, tetapi pikirannya sudah sarat dengan pertanyaan yang jarang disentuh teman-teman . . .
Namanya Awan. Seorang pria sederhana berusia 27 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai sopir ojek online. Hidupnya tidak selalu mudah. Kadang motor mogok, kadang hujan deras menembus jas hujan tipisnya, kadang pula . . .
Di sebuah desa kecil di lereng pegunungan, hiduplah seorang kakek bernama Mbah Surip. Ia tinggal di rumah panggung sederhana, ditemani suara jangkrik dan ayam-ayam yang setiap pagi menemaninya menjemput mentari. Sudah . . .
Setelah terjatuh di depan bangunan tua yang pernah ia kenal sebagai Toko Terakhir, Raka merasakan tubuhnya melayang. Ia tidak bisa merasakan waktu, dingin, atau panas. Dunia seakan berhenti. Ia sadar... ini bukan . . .
Di sebuah kota kecil yang seolah tertelan zaman, berdiri toko tua bernama Toko Terakhir. Tak ada yang tahu siapa pemiliknya. Tak ada papan nama, hanya pintu kayu tua dengan lonceng kecil di atasnya. Orang bilang, toko . . .
Di sudut kota yang sibuk, seorang pria bertubuh gempal dengan janggut tak terurus dan mata yang lelah sering duduk di depan warung kopi tua. Namanya Bahar, mantan preman pasar yang dulu ditakuti karena kegemarannya . . .
1.png)
.png)
.jpg)
